News

Pemkot Gelar 'Sedekah Bumi' Warga Made di Taman Bungkul

 Surabaya - 'Sedekah bumi' warga Made Kecamatan Sambikerep di gelar di Taman Bungkul. Meski belum waktunya sedekah bumi, berbagai atraksi dan kesenian digelar oleh Dinasi Pariwisata Pemerintah Kota Surabaya, untuk menarik wisatawan.

Sayangnya, penampilan 'sedekah bumi' yang digelar Pemkot Surabaya itu terkesan  memaksakan.

"Sedekah bumi warga Made, secara ritual digelar bulan Juli. Atraksi sedekah bumi yang ditampilkan di Taman Bungkul, kita akan jadikan paket wisata yang akan kita jual untuk menarik wisatawan," ujar Kepala Dinas Pariwisata Pemkot Surabaya, Wiwik Widayati kepada wartawan di Taman Bungkul, Minggu (27/3/2011).

Sedekah bumi sebagai salah satu kearifan lokal Kota Surabaya mash terjaga di daerah kawasan Surabaya Barat seperti di keluarah wilayah Sukomanunggal, Tandes, Sambikerep, Lakarsantri.

"Ke depan, akan kita kosentrasikan di daerah Surabaya Barat dulu," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Surabaya Heritage, Fredy H Istanto mengatakan, penampilan atraksi sedekah bumi warga Made di Taman Bungkul, tidak ada gregetnya. "Nek jarene wong jowo, gak ono rosonya. (Kalau orang Jawa, tidak ada rasanya). Kenapa tidak ke lokasi. Kalau digelar di sana kan, atmosfernya mengena," ujar Fredy.

Ia mengatakan, kearifan lokal itu bisa dijual dengan marketing yang lebih bagus, sehingga tidak kalah dengan negara lain seperti China, Singapura maupun Malaysia.

"Perlu dipublikasikan biar diketahui. Dan perlu di tempat asalnya atau diperkampungan, biar nuansanya asli dan bisa dijual. Kalau dibawa ke tempat netral, konteksnya tidak kena," jelasnya.

Dalam acara sedekah bumi itu, warga membawa hasil panen seperti buah-buahan, sayur-mayur serta tumpeng. Kemudian direbut warga, untuk ngalap berkah.

Selain itu, juga diseligi kesenian tradisional seperti tari remo, jula-juli serta permainan ongkol (gulat model anak desa).

"Sedekah bumi sudah menjadi tradisi, adat, mulai zaman nenek moyang, untuk mendoakan agar desa aman, tentram dan ini sejarah," kata Sesepuh Dewan Adat Made, Seniman.

Seniman mengatakan, penampilan atraksi sedekah bumi itu diminta oleh Dinas Pariwisata di Taman Bungkul. Dan ritualnya akan digelar di perkampungan, sekitar Juli 2011.

"Kegiatan ini kan simbolis saja. Tidak akan mengurangi kekhusukan sedekah bumi," jelasnya.

(roi/bdh)