Surabaya - Taman Bungkul yang sempat diprotes sejumlah kiai dari Nahdatul Ulama (NU) karena disalahgunakan sebagai tempat maksiat oleh kalangan muda-mudi, kini terpilih sebagai tempat ritual sedekah bumi dan pagelaran budaya "okol" (panco).
Kepala Bidang Rekreasi dan Hiburan Umum (RHU) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Agus Purnomo, Kamis, mengatakan, dengan adanya kegiatan budaya di Taman Bungkul tersebut tentunya diharapkan bisa menarik wisatawan domestik dan mancanegara.
"Kami ingin mengangkat budaya ini sebagai salah satu potensi menarik wisatawan mancanegara yang singgah di Surabaya," ujarnya.
DESO MADE GONDHO
Minggu, 27 Maret 2011
Jumat, 25 Maret 2011
Kelurahan Made, Kampung Bali di Surabaya
Adakan Ritual Bersama, Rukun meski Beda Agama
Masyarakat Kelurahan Made, Kecamatan Sambikerep, bisa jadi merupakan contoh konkret kerukunan hidup antarumat beragama. Beberapa ritual keagamaan di kampung itu dilakukan bersama-sama, meski berbeda keyakinan.
DEDY H. SAHRUL
Kelurahan Made terbentuk dari penyatuan pedukuhan Watulawang, Ngemplak, dan Made. Berbatasan dengan Kabupaten Gresik, pada 15 tahun lalu, kampung itu masih terasing dari perkampungan lain di Surabaya. Terlebih, akses menuju Made saat itu masih berupa jalan tanah atau makadam.
Kini, kondisinya jauh berbeda. Jalan-jalannya beraspal mulus. Made mulai dipadati bangunan. Selain permukiman penduduk, ada sekolah, kantor kelurahan, toko-toko, serta kantor kepolisian. Tak terlihat lagi rawa-rawa di daerah tersebut.
Masyarakat Kelurahan Made, Kecamatan Sambikerep, bisa jadi merupakan contoh konkret kerukunan hidup antarumat beragama. Beberapa ritual keagamaan di kampung itu dilakukan bersama-sama, meski berbeda keyakinan.
DEDY H. SAHRUL
Kelurahan Made terbentuk dari penyatuan pedukuhan Watulawang, Ngemplak, dan Made. Berbatasan dengan Kabupaten Gresik, pada 15 tahun lalu, kampung itu masih terasing dari perkampungan lain di Surabaya. Terlebih, akses menuju Made saat itu masih berupa jalan tanah atau makadam.
Kini, kondisinya jauh berbeda. Jalan-jalannya beraspal mulus. Made mulai dipadati bangunan. Selain permukiman penduduk, ada sekolah, kantor kelurahan, toko-toko, serta kantor kepolisian. Tak terlihat lagi rawa-rawa di daerah tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)